Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
KILASVIRAL.COM, KOJA – Polisi kembali melakukan olah TKP lanjutan di rumah tempat penemuan jenazah membusuk pengusaha travel umrah Hamka (50) dan anaknya Abid Qushayyi Akma (2) pada Sabtu (28/10/2023) lalu.
Hari ini, olah TKP kembali dilakukan oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara dengan menggandeng Asosiasi Psikologi Forensik Universitas Indonesia.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iverson Manossoh mengatakan, olah TKP lanjutan ini dalam rangka memeriksa kembali kondisi rumah tempat ditemukannya kedua korban.
“Banyak petunjuk bukti-bukti yang kami dapatkan di TKP, maka semakin baik menjadi bahan analisa para ahli, beberapa ahli kami libatkan dalam penanganan TKP,” kata Iverson di lokasi, Selasa (31/10/2023) sore.
Iverson mengatakan, penanganan TKP dengan melibatkan ahli akan dipadukan dengan pemeriksaan forensik secara histopatologi dan toksikologi.
Histopatologi untuk memastikan ada tidaknya kemungkinan penyakit yang diderita korban menjelang kematiannya.
“Sedangkan ahli toksikologi forensik juga kami pandang perlu guna mengidentifikasi ada tidaknya unsur-unsur keracunan obat-obat keras yang berhubungan dengan kematian almarhum,” sambung Iverson.
Dalam prosesnya, polisi bersama ahli forensik menaiki lantai 2 rumah di Jalan Balai Rakyat, RT 06 RW 03 Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara tersebut.
Tim kemudian memasuki ruangan yang menjadi TKP penemuan kedua korban.
Hasil olah TKP, polisi mendapati sejumlah barang bukti tambahan yang akan dianalisa dalam penyelidikan kasus ini.
Sebelumnya, jenazah Hamka dan Abid ditemukan telah membusuk di dalam rumahnya Sabtu pagi lalu sekitar pukul 9.00 WIB.
Di dalam rumah itu juga ditemukan istri korban Nur Hikmah Fujianti (32) dan anak sulungnya Afida Dzakiah (4) yang masih hidup.
Kekinian, polisi sudah mendapatkan beberapa fakta baru soal kasus tewasnya ayah-anak tersebut.
Beberapa fakta baru misalnya ada darah di badan istri korban, usia kematian korban sudah 10 hari sementara anaknya 3 hari, dan ada komunikasi antara korban dengan keluarganya soal keluhan sakit tenggorokan.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
