Berita

PT KCIC Sebut Video Viral Atap Jebol Terjadi di Stasiun LRT Jabodebek Cawang

4
×

PT KCIC Sebut Video Viral Atap Jebol Terjadi di Stasiun LRT Jabodebek Cawang

Share this article

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

KILASVIRAL.COM, KRAMAT JATI – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) membantah video viral yang merekam jebolnya atap stasiun berada di area Stasiun Whoosh, Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur.

GM Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa mengatakan narasi video viral yang beredar di media sosial pada Sabtu (4/11/2023) tersebut keliru karena bukan terjadi di area Stasiun Whoosh.

“Menegaskan bahwa lokasi video tersebut bukan di area Stasiun Kereta Cepat Whoosh Halim,” kata Eva saat dikonfirmasi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (5/11/2023).

KCIC menyebut sejak hujan deras melanda Jakarta pada Sabtu (4/11/2023) hingga Minggu 5/11/2023) tidak ada area di di Stasiun Whoosh, Halim Perdanakusuma yang mengalami kebocoran.

Semua operasional pelayanan di Stasiun Whoosh, Halim Perdanakusuma hingga kini berjalan normal dan seluruh perjalanan penumpang berjalan sesuai jadwal keberangkatan.

“Jadi kami tegaskan sekali lagi bahwa video tersebut yang menunjukkan adanya kebocoran di sebuah area stasiun bukan di berada di lokasi Kereta Cepat Whoosh,” ujar Eva.

Video yang beredar di media sosial bahwa atap stasiun jebol saat hujan deras itu terjadi di Stasiun Lintas Rel Terpadu (LRT) Cawang, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.

Manager Humas LRT Jabodebek, Kuswardojo menuturkan setelah kejadian yang viral tersebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan PT Adhi Karya selaku kontraktor mengerjakan.

“Kami langsung berkoordinasi dengan tim Adhi Karya, dan saat ini tim Adhi Karya selaku kontraktor telah melakukan perbaikan plafond tersebut,” tutur Kuswardojo.

Pantauan TribunJakarta.com di Stasiun LRT Cawang Halte BNN kini sudah diperbaiki, namun pada bagian anak tangga masih terdapat sejumlah genangan.

Pada titik Stasiun LRT Cawang yang jebol pun masih terdapat tangga lipat, steger atau scaffolding, dan terdapat garis pembatas untuk mencegah pengunjung mendekat.

“Kondisi tersebut tidak menggangu pelayanan LRT Jabodebek. Untuk detail teknis dapat dikonfirmasi kepada tim Adhi Karya,” tutur Kuswardojo.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *