Berita

Saat PDIP Mengaku Sedih dan Dikecewakan, Jokowi Nilai Politik Pilpres Terlalu Drakor

87
×

Saat PDIP Mengaku Sedih dan Dikecewakan, Jokowi Nilai Politik Pilpres Terlalu Drakor

Share this article

KILASVIRAL.COM – Presiden Jokowi mengomentari suasana perpolitikan terkini terkait Pilpres 2024 yang menurutnya terlalu seperti drama Korea alias drakor.

Di sisi lain, salah satu isu politik yang tengah berkembang adalah mengenai sikap PDIP terhadap hengkangnya Gibran Rakabuming yang menjadi cawapres Prabowo.

Partai banteng itu mengaku sedih dan kecewa karena ditinggalkan kader yang telah dibesarkan dan diberi kesempatan berkiprah.

Tak hanya Gibran, Jokowi yang merupakan kader PDIP dan dibesarkan partai itu juga dianggap telah meninggalkan “kemerahannya”.

Terlebih, bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, alih-alih masuk PDIP mengikuti ayah dan kakaknya, malah menjadi Ketua Umum PSI.

Menantu Jokowi, Wali Kota Medan, Bobby Nasution, yang juga kader PDIP pun kini memilih membelot.

Dia ogah mendukung capres-cawapres Ganjar-Mahfud, jagoan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dan memilih mendukung sepupunya, Gibran.

Sedih dan Kecewa

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan, kekecewaan dan kesedihan para kader PDIP didengarnya langsung dari akar rumput.

“Ketika DPP partai bertemu dengan jajaran anak ranting dan ranting sebagai struktur partai paling bawah, banyak yang tidak percaya bahwa ini bisa terjadi,” kata Hasto lewat keterangan tertulisnya, Minggu, (29/10/2023), dikutip dari WartakotaLive.com.

Hasto mengatakan, selama ini PDIP telah memberikan keistimewaan pada keluarga Jokowi.

Namun, pihak Jokowi disebut masih meminta lebih yang berpotensi melanggar konstitusi.

“Kami begitu mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga, namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranatan kebaikan dan Konstitusi,” kata Hasto.

FOTO Gibran Rakabuming saat salaman dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Menurut Hasto, PDIP berharap peristiwa itu tidak terjadi. Akan tetapi, takdir berkata lain.

PDIP awalnya memilih bungkam, tetapi pada akhirnya berani menyampaikan perasaan sedihnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *