Berita

Sempat Ngaku Lapar, Mertua di Pasuruan Bunuh Menantu Hamil 7 Bulan Ternyata Karena Gagal Memperkosa

5
×

Sempat Ngaku Lapar, Mertua di Pasuruan Bunuh Menantu Hamil 7 Bulan Ternyata Karena Gagal Memperkosa

Share this article

KILASVIRAL.COM – Seorang pria berbadan gempal bernama Khoiri (53) sempat mengaku alasannya membunuh menantunya Fitria Almuniroh Hafidloh (23) karena sedang merasa lapar.

“Alasannya lapar. Tetapi pengakuan anaknya, terduga pelaku ini tiap malam suka marah-marah,” kata Kapolsek Purwodadi, AKP Pujiyanto.

Khoiri disebut bakal berubah menjadi tempramental ketika sedang kelaparan.

Namun menurut keterangan Sueb, suami Fitria tidak masuk akal jika ayahnya kelaparan.

Pasalnya Fitria adalah menantu yang perhatian, dan selalu menyediakan makanan untuk Khoiri.

“Keterangan Sueb, istrinya itu gati (peduli) kepada terduga pelaku. Selalu dibuatkan makanan, nggak pernah sampai kelaparan,” ujar Kapolsek.

Lalu setelah ditahan dan diamankan oleh Mapolres Pasuruan, baru terkuak motif sebenarnya Khoiri tega membunuh Fitria yang sedang hamil 7 bulan.

Ibunda Fitria, Nurul Afini (49) mengungkap sosok anaknya yang dibunuh oleh mertua sendiri Khoiri atau Satir (53) di rumahnya di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Ibunda Fitria, Nurul Afini (49) mengungkap sosok anaknya yang dibunuh oleh mertua sendiri Khoiri atau Satir (53) di rumahnya di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. (TribunPasuruan)

Khoiri dihadirkan di konferensi pers dengan tangan diborgol dan mengenakan baju tahanan.

Ternyata Khori membunuh Fitria kareba gagal memperkosa korban.

Mulanya, Khoiri yang sudah menduda ditinggal meninggal istrinya ini tergoda dengan menantunya yang sedang tidur-tiduran di kamar, di rumah mereka, di  Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Selasa (31/10/2023).

Peristiwa itu terjadi pada pukul 16:00 WIB setelah Fitria selesai mandi.

Khoiri menghampiri menantunya dan mencoba memperkosanya, tetapi gagal karena korban berteriak.

Wakil Kepala Kepolisian Resor Pasuruan, Kompol Hari Aziz mengatakan Fitria berteriak minta tolong hingga membuat Khoiri kesal.

“Korban menolak dan berteriak. Akibat panik, pelaku mengambil pisau lalu menindih korban dan mulai melukai lehernya,” kata Hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *